Sabtu, 01 Mei 2010

Bahaya Di Tempat Bermain Anak Kita!

Beberapa hari yang lalu, kami bersama keluarga tidak seperti biasanya, pergi ke satu sungai besar di perbatasan kota. Bukan untuk mandi tentunya, tapi ingin menonton Lomba Internasional Arung Jeram di Kali Serayu, yang -konon- juga diikuti peserta dari beberapa negara tetangga. Sayang kami terlambat, karena acara baru saja usai.

Untuk mengobati kecewa karena urung menyaksikan satu pertunjukan lomba yang langka tersebut, sambil jalan pulang kami ikuti permintaan anak-anak untuk mampir ke satu Arena Bermain Anak.

Anak-anak pun kemudian larut dalam keasyikan mereka bermain.

Sambil menunggui, mata kami menyapu sekeliling arena yang tidak terlalu luas itu, namun cukup menyenangkan dan memadai. Tetapi, mendadak terlihat sesuatu yang terasa -bagi kami- amat mengganggu... Apakah itu?





Di satu sofa tempat duduk istirahat orang tua atau penunggu yang terletak di dekat arena bermain, kami melihat sebentuk besi tajam mengkilap sepanjang lebih kurang 15 cm seperti paku, mendongak keatas, seolah siap menusuk pantat siapapun yang tidak waspada ketika akan duduk disitu. Ini bisa menimbulkan kecelakaan yang serius, pikir kami. Apalagi di sekitar itu banyak anak yang bermain dan berlarian.

Kami segera mengingatkan petugas tiket- yang juga pengawas arena-, agar menyingkirkan benda berbahaya tersebut. Sebentar, nasehat kami tampak diindahkan, dan benda itupun dipindahkannya ke tempat yang lebih aman, di atas meja kasir.

Tetapi, hanya berselang beberapa menit kemudian, benda itu kembali lagi nongkrong di sofa. Mungkin karena petugas tadi dan juga temannya- ada beberapa orang-, memandang lebih praktis menempatkan besi yang ternyata digunakan untuk menusuk dan mem'bendel' tiket tersebut di sofa, di dekat mereka, sambil duduk memantau anak-anak bermain. Tapi, kenyataannya mereka cenderung meninggalkan besi tersebut sendirian disitu seolah menunggu 'korban' yang tak waspada.

Kami merasa gemas juga dengan ketidak pekaan mereka terhadap standar keamanan dan keselamatan pada tempat-tempat dimana banyak anak berkumpul dan bermain. Akhirnya kami coba mengambil gambarnya dengan kamera handphone kami, sambil mencoba menarik perhatian mereka yang ada di sana, bahwa hal semacam ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Sampai tiga kali jepretan kamera, tidak ada respon lebih lanjut, bahkan sampai kami meninggalkan arena untuk pulang...

Semoga tidak ada yang terluka... :-(

Do'a kami selalu buat anda.

The enough misery stamps before a star bankrupt.

Just try it! New app from our partner!

"The enough misery stamps before a star bankrupt..."

Rabu, 14 April 2010

Express yourself with the Blogger Template Designer

Ada beberapa hal baru dari Blogger, diantaranya bermacam desain template dan desain latar yang cantik. Hampir semua gambarnya menarik dan memiliki nilai seni tinggi. Setelah mencoba beberapa foto, akhirnya saya memilih tampilan yang menggambarkan perahu-perahu yang sedang berlayar saat senja -atau fajar?

Menurut sang desainer, tema gambar itu adalah 'In The Searching of Holy Grail', yang saya rasa sangat serasi dengan apa yang sedang saya coba paparkan melalui blog ini, yaitu tentang pencarian akan wawasan lain yang lebih luas, dimensi pencarian makna yang lebih tinggi...

Anda ingin mencari desain yang cocok dengan blog anda sendiri? Silakan saja coba beberapa yang baru dari:  Blogger Buzz: Express yourself with the Blogger Template Designer

Senin, 12 April 2010

Keampuhan Dari Word of -Kid's- Mouth Marketing

Are You Kidding..? Nope. Absolutely No!


Untuk menghilangkan jenuh dan penat akibat rutinitas kerja, sesekali, di akhir pekan anda perlu mengajak seluruh keluarga dan anak-anak anda j-j-s alias jalan-jalan sore untuk makan malam di luar rumah atau sekedar 'cuci mata', bisa ke Mall atau Taman Kota.

Ya, dari pengalaman yang pernah kami rasakan, makan sea food atau ayam goreng ditemani teh manis atau wedang ronde, sembari duduk lesehan di atas rerumputan alun-alun kota, sudah bisa menyegarkan kembali suasana romantis dan kehangatan di keluarga kita.

Karena 'awal nawaitu' nya juga ingin refreshing, jika kemudian datang tukang ngamen dengan gitar butut dan suara falsnya, gak usah sewot, lantas anda mengusirnya dengan alasan tidak punya uang recehan. Mereka juga punya hak untuk mencari rezeki, suruh saja mereka menyanyikan lagu favorit kita, barang satu-dua buah lagu, dan kita bisa ikut bernyanyi bersama. Nggak usah malu, toh sama falsnya :). Dan biasanya mereka toh juga mau terima berapapun infaq yang kita berikan. Ikhlas sajalah, dan kita malah ikut asyik jadinya kan.

Begitupun, jangan terlalu risau ketika anak-anak kita yang masih balita berlarian kesana-kemari, dengan tema-teman sebaya yang baru dikenalnya.

Satu hal yang biasanya tidak terhindarkan, ketika kita membawa anak kecil, adalah para pedagang mainan yang berusaha mendekat atau menarik perhatian anak kita dengan -gaya marketing- yang khas, sambil menyodorkan dan mempermainkan secara atraktif barang dagangannya, mobil-mobilan, balon udara, terompet, mainan lampu kelap-kelip dan banyak lagi. Kalau sudah begini, anak kita yang telah terpikat, tentu akan langsung merengek minta dibelikan mainan tersebut. Dan biasanya kita tak sanggup menolak, atau resikonya anak kita akan menangis keras-keras. Yah dasar anak...

Tapi, sisi kejiwaan anak semacam inilah yang ingin kita bicarakan disini, dari sisi pandang berbeda.

'The Powerful Words of -Kid's Mouth Marketing'. Kekuatan suara mulut anak untuk menggenjot pemasaran. Waah!?

Para penjual mainan yang sering membuat para ibu uring-uringan tapi tak berdaya itu, mereka, dengan tanpa mempelajari teori tentang Effektif Marketing, sebenarnya telah menerapkan metode pemasaran yang sangat powerful itu, dengan mendemonstrasikan daya tarik dari barang dagangannya di depan mata anak-anak kita, terkadang sambil membisikkan rayuan agar membeli. Dan anak-anak -kita- menjadi 'penyambung lidah' agar kita akhirnya mengeluarkan dompet walau terpaksa untuk membayarnya. Dan biasanya, ketika satu anak dengan bangganya menenteng satu mainan, anak-anak yang lain otomatis akan minta dibelikan benda yang sama ke orang tua mereka. Laris manis...!

Case Study

Beberapa waktu lalu, dalam upaya mengembangkan Balai Pengobatan Raudha Medical Center, Danakerta, kami berdiskusi dengan penanggungjawab Klinik, dokter Haji Ahmad Setiawan, yang juga Ketua IDI Banjarnegara. Dari pengalaman beliau berpraktek selama ini, beliau menyimpulkan bahwa tingkat kedatangan pasien klinik bisa ditingkatkan secara signifikan dengan cara menempatkan akuarium berisi aneka ikan hias di ruang tunggu prakteknya.

Lho, apa hubungannya pasien berobat dengan akuarium ikan?

Ternyata konsep idenya sederhana saja. Ketika dia tempatkan akuarium, ditambah mainan buat anak-anak balita, juga di dinding ruang tunggu pasien ditempel gambar-gambar kartun yang filmnya di televisi sedang populer, (tidak sekedar poster tentang suntik KB), membuat pasien, tentu saja yang masih anak-anak, menjadi tidak lagi merasa takut dengan dokter. Mereka akan segera merasa enjoy dan at home. Ketika pulang dari berobat, mereka akan bercerita kepada teman-teman sekolahnya tentang 'dokter ikan', 'dokter Upin', 'Klinik mainan', dan sebagainya.

Perlu diketahui, pada umumnya dari sisi captive market,anak-anak adalah pangsa terbesar dari semua praktek dokter. Ketika suatu saat mereka, -anak-anak biasanya cenderung sering flu, panas, dan penyakit ringan lainnya- harus berobat kembali, mereka pasti akan meminta untuk berobat ke klinik 'dokter ikan' ini.

Buat saudara dan teman-teman sebayanya, rasa penasaran akan menuntunnya untuk juga berobat di tempat yang sama. Bagi para orangtua, tidak ada sikap yang lebih bijak selain akan menuruti apa kemauan anak. Di sinilah kekuatan Word of -kid's- mouth marketing (bahasa mulut anak) terbukti.

Saat ini, Klinik Raudha bekerjasama dengan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini - Kelompok Bermain) Taman Ceria, tengah mengembangkan konsep kemitraan yang saling menguntungkan, dimana murid-murid PAUD mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara intensif, dan sebaliknya pasien klinik juga dapat ikut menikmati fasilitas taman bermain yang berada di halaman yang sama dengan lokasi PAUD.

So, bila anda memiliki rencana untuk mengembangkan bisnis anda, jangan abaikan faktor suara anak-anak ini.

Keep your kid's wimper Nice Tu Yu...

Salam.

The Power Of Infaq In Social Media Marketing Era


Sebenarnya saya ingin membicarakan tentang keajaiban dari ajaran universal Islam berupa sikap kedermawanan, suka memberi atau Infaq, yang sangat banyak manfaat dan berkahnya. Tetapi saya ingin mendiskusikannya lebih pada kaitan antara Infaq dan manfaatnya dalam menggenjot pertumbuhan pemasaran bisnis, di era atau dalam konteks Social Media Marketing. 

Social Media Marketing adalah konsep termutakhir dunia pemasaran yang paling menarik perhatian para pakar pemasaran global saat ini, dan ijinkan saya sedikit menyinggung tema ini. 

Sebelum kita melangkah untuk memulai atau mengembangkan lebih lanjut bagi pemasaran bisnis kita, entah apapun produk yang kita miliki, dan dimanapun kita ingin memasarkannya, berdasarkan fakta-fakta empiris terkini terungkap bahwa telah terjadi perubahan besar pada cara pandang orang terhadap tradisi pemasaran modern di dunia, terutama setelah berkembangnya teknologi internet, dan lebih khusus lagi setelah munculnya media-media komunitas sosial (Social Media) di dalamnya.

Kenapa dengan Social Media?

1) Social Media- adalah satu tempat atau wahana, dimana orang-orang berkumpul, bisa berasal dari dari satu komunitas tertentu, beberapa kelompok orang dari berbagai wilayah, bahkan jutaan orang dari berbagai penjuru dunia. Dan di saat sejumlah orang berkumpul dalam satu tempat, misalnya di Pekan Raya Jakarta, apa yang akan terjadi jika saat jam makan siang tiba, kemudian kita membagikan produk secara gratis, misalnya beberapa dus paket ayam goreng lengkap dengan nasi dan sambelnya. Maukah anda menerimanya? Saya rasa anda tidak akan menolaknya. 

Social Media di Internet- adalah satu platform dimana semua orang berkumpul, berhubungan dan berkomunikasi, tempat jutaan orang berdiskusi tentang segala hal, mulai dari hobi, destinasi wisata, kuliner- makanan, fashion, atau hal apapun lainnya. Ada beberapa komunitas sosial media saat ini, dan terus bertambah setiap saat, tapi yang sekarang sedang menonjol adalah berbagai blogs, Facebook, Twitter, LinkedIn, situs baru Genoom, dan yang dikembangkan lebih baru dari Google yaitu Buzz, serta yang paling mutakhir dari Yahoo Mim.

Sebagai contoh, Facebook sendiri saat ini terus berkembang dengan percepatan sekitar 600,000 pengguna baru setiap harinya. 

2) Social Media Marketing- benar-benar telah terwujud menjadi satu metode pemasaran dengan kekuatan yang luar biasa. Disana semua orang berbicara tentang anda, produk anda, pelayanan anda dan perusahaan anda pada situs-situs sosial media semacam Facebook. Komunitas sosial media benar-benar menjadi tempat pembibitan bagi interaksi pemasaran yang saling menguatkan dan semakin intens. Satu diantara pilihan yang anda miliki adalah ikutlah menjadi bagian dalam topik pembicaraan yang sedang hangat ini atau tidak.

3) Word of Mouth- Dengan demikian, bentuk jalur hubungan konsumen dengan produsen atau pemasar, bentangannya menjadi lebih pendek, dan kepercayaan pada periklanan atau advertising tradisional, semakin lama semakin terkikis. Coba kita perhatikan yang terjadi. Saat ini, kita tentu cenderung lebih percaya pada saran teman-teman ngobrol kita tentang suatu produk, atau istilahnya -word of mouth- daripada percaya pada orang-orang berpenampilan manis (bintang iklan) yang menyampaikannya pada kita melalui  televisi. Ketika memasarkan bisnis, anda dapat juga menggunakan metode pertemanan semacam itu, atau anda dapat juga menggunakan -menyewa- pembawa pesan suara dan gambar di televisi yang semakin diabaikan. Senyampang kita bisa bekerja dengan setiap klien dalam situasi-situasi kemitraan yang khusus, unik, kita juga dapat menawarkan beberapa set paket sosial media marketing tertentu, sesuai dengan kebutuhan  atau permintaan klien.

4) Effisien & Effektif- Satu hal yang paling urgen adalah, periklanan tradisional melalui televisi dan koran atau majalah saat ini sudah sedemikian mahal, juga terbatas, sehingga selain tingkat kepercayaan klien yang sudah jauh menurun, kelemahan lain yang pasti adalah meningkatkan beban biaya pada produk yang akan kita jual, dan itu berarti juga menurunnya daya saing dan keuntungan bisnis kita. Dengan sosial media marketing, semua beban yang tidak perlu bisa dipangkas habis. Kunci suksesnya adalah, selain keunggulan dan keunikan produk, bagaimana kita memberikan kesempatan pada relasi-relasi kita untuk percaya, dan kemudian mereka, teman-teman komunitas sosial media kita itu juga antusias untuk ikut memasarkannya? (Disinilah letaknya kekuatan dari pertemanan, yang bersedia untuk saling berbagi, memberikan suatu testimoni terhadap produk kita sebagai hasil dari pembuktian positif mereka).

Terdapat beberapa perbedaan konsep yang jelas antara Marketing Traditional dengan Social Media Marketing;

Pada model Pemasaran Tradisional- Para Pemasar Tradisional selalu berusaha untuk mendominasi pasar secara massif dengan berbagai upaya advertising atau promosi yang gencar, dimana mereka selalu berusaha mendominasi para klien dengan informasi sepihak, baik dibutuhkan ataupun tidak. Mereka Selalu meneriakkan tentang keunggulan produk mereka, dengan harapan ini akan mempengaruhi calon konsumen. Mereka juga selalu berbicara tentang 'kami', keunggulan kami, produk kami, pelayanan kami dan lain-lain. Selalu menjejalkan info produk maupun pelayanan pada semua orang, dan berusaha mengendalikan seluruh pasar. Sisi pandang mereka memandang calon konsumen lebih sebagai 'leads', -ikutan.

Sedang pada Pemasaran Media Sosial- kita mengambil ceruk pasar tertentu dengan menciptakan komunitas media sosial di dalam pasar tersebut. Disitu kita mencoba mendengar apapun opini dari anggota komunitas yang merupakan calon konsumen kita, kemudian kita kenalkan produk kita dengan samar-samar/tidak memaksakan. Kita informasikan sebagai satu hal yang paling sesuai, paling pas dan baik untuk 'kita', 'kita' dan 'kita'. Kita tarik minat orang-orang dengan suatu pesan atau cerita yang relevan. Dengan demikian pemasaran ini lebih menekankan 'Words of Mouth', dibanding dengan metode periklanan umum. dan kita menempatkan calon konsumen dalam pola hubungan yang bersifat kemitraan, sejajar, saling menguntungkan.

Social Media Marketing Plus Infaq.

Selanjutnya, ada satu kekuatan yang lebih real dan 'sunnatullah' yang mampu mendorong pemasaran 'word of mouth', dan sifat bisnis kemitraan kita bisa berkembang lebih hebat dan lebih cepat lagi, dengan memasukkan satu ajaran mulia dari konsep Islam yaitu Infaq ke dalam sistem marketing kita. 

Infaq, sedekah, juga hadiah, dalam konteks ini saya lebih suka memaknai istilah infaq sebagai  'saling berbagi'. Saling berbagi ini tidak beroperasi hanya searah atau sepihak, atau terbatas pada memberikan sebagian harta atau uang, tapi bisa lebih luas, kita bisa saling berbagi ilmu, pengetahuan, akses pertemanan baik, termasuk berbagi testimoni dan positif word of mouth terhadap suatu yang menurut kita baik. (Jadi beda dengan menggunjing yaa..:-) . 

Beberapa perusahaan besar di era internet ini juga menerapkan konsep 'saling berbagi'. Lihat Google, menjadi raksasa bisnis, dimulai dengan pelayanan gratis yang diberikannya berupa kemudahan pada orang-orang yang ingin mencari situs-situs yang ada di internet. Begitu juga Twitter, Facebook, Genoom, yang memberi fasilitas pada para pengguna untuk secara gratis memanfaatkan situs mereka untuk menjalin pertemanan dan bertukar informasi.

Case Study, 

Baru-baru ini, di Twitter sempat dikabarkan bahwa kata 'Panasonic' dan 'Gobel' sempat 'trending' atau menjadi pembicaraan ramai (banyak di tweet/dikicaukan ulang) oleh para penggunanya. Apa sebabnya? Ternyata ini terjadi bukan karena perusahaan elektronik Panasonic mengiklankan diri secara masif lewat media periklanan umum. Tapi trending ini tercipta karena peran Panasonic yang menggunakan konsep 'saling berbagi' dengan menjadi donatur utama, pada ajang Pemilihan Program Acara Televisi maupun para Insan Pertelevisian Favorit penonton yang disiarkan oleh seluruh stasiun televisi di indonesia, yang dinamai Panasonic Awards. Secara bisnis, trending di Twitter ini -yang sebenarnya tercipta tanpa dirancang sebelumnya,- tentu sangat mendongkrak citra dan pemasaran Panasonic atau Gobel itu sendiri.

Satu contoh lain yang lebih menarik dan berdampak luar biasa pada peningkatan pemasaran produk adalah apa yang dilakukan oleh sekelompok volunteer muda lulusan dari beberapa Perguruan Tinggi Indonesia dengan berbagai latar belakang akademis, yang membentuk Komunitas  Pecinta Anak Yatim (PAY).  Ketika mereka dengan ikhlas berbagi untuk anak-anak yatim binaan mereka, kemudian kisah perjuangan mereka dibisikkan ke teman-teman komunitas facebook mereka, maka secara spontan, -luar biasa- respon dari para koleganya, termasuk dari beberapa orang asing yang kemudian mendaftar sebagai donatur tetapnya. 

The Power of Infaq Social Media. 

Dan keberhasilan metode 'saling berbagi' ini tidak berhenti sampai disini saja. Salah satu donatur tetap PAY adalah  Qriuuuk Fried Chicken (QFC)  yang sebenarnya masih baru dalam dunia bisnis ayam goreng ini. Namun dengan menerapkan konsep 'saling berbagi', kemudian mendaftar sebagai donatur tetap PAY.




QFC yang sekarang mulai mengembangkan varian produknya ini memiliki motto yang sangat bagus; 'Nikmatnya Beramal', dan memajang logo PAY di karton packing ayam gorengnya. Jadi, pesan yang dibisikkan adalah; 'buat anda yang membeli QFC, selain masakan ayam gorengnya lezat, anda juga ikut berperan menyumbangkan amal buat anak yatim!. Sungguh, indahnya kebersamaan...

Disisi lain, menurut  Muhammad Abdul Aziz,  sarjana Ekonomi lulusan Undip yang merupakan salah seorang penggagas konsep ini, dengan metode pemasaran kemitraan ternyata effek positifnya luar biasa.

PAY, yang melalui Facebook selalu mengupdate informasi tentang bantuan yang mereka terima, termasuk tentu saja yang secara rutin didapatkan dari QFC, akhirnya ikut mempopulerkan nama QFC, yang berkahnya semakin banyak mendapatkan pelanggan tanpa harus beriklan secara konvensional!  Inilah wujud simbiose mutualisma yang sebenarnya. 

So, mulailah bisnis anda dengan konsep Social Media Marketing Plus Infaq.

Create Your Infaq Based Bussiness That NiceTuYu.

Salam.

How To Write Hypnotic Words


Belajar Menghipnotis Melalui Tulisan



(Arloji dari Gianni Versace, Aku sangat suka ini!)


Kita pasti sering merasakan, ketika sedang membaca sebuah novel atau cerita pendek, misalnya, perhatian dan perasaan kita tanpa sadar terhanyut dengan alur cerita yang diuraikan oleh si pengarang di dalam tulisan yang sedang kita baca itu. Imaginasi kita terbawa jauh mengawang, kita terbius, terhipnotis oleh kemampuan si penulis dalam mengunci konsentrasi kita untuk tetap fokus pada satu obyek kisah, atau menyeret kita untuk mengekor begitu saja pada giringan setting alur cerita yang dilukiskannya. Walaupun, saat itu mungkin kita sedang berada di dalam suatu suasana atau tempat yang sama sekali berbeda dengan latar cerita tersebut. Coba kita resapkan satu kutipan kisah dari seorang teman;

"...Sabtu sore di akhir bulan September, matahari senja mulai turun ke barat, dan dengan mendongakkan pandangan sedikit ke atas ujung cakrawala, tampak langit merah lembayung, bersaput awan yang kuning keemasan akibat memantulkan cahaya matahari menjelang terbenam.

Senja yang indah, sebenarnya, tapi aku tak bisa menikmati sepenuhnya, karena saat itu aku tengah megap-megap terselip di antara ratusan penumpang kereta listrik dalam perjalanan pulang dari Jakarta menuju Bogor.

Seperti biasanya, kereta penuh sesak, tampak wajah-wajah lelah, beberapa penumpang yang sudah terbiasa, asyik bercakap dan bercanda. Sebagian lain hanya membisu, mungkin ikut juga mendengarkan, karena sekilas ada juga yang tersenyum simpul ketika mendengar satu cerita lucu. Beberapa penumpang yang terpaksa berdiri, tangan mereka berpegangan lunglai pada tali gantungan, ada yang mencoba pejamkan mata, dengan kepala terangguk-angguk, terkadang terkulai menyandar pada pangkal lengannya, kadang terayun membentur punggung temannya. Ini sebenarnya satu pemandangan yang rutin saja.

Tapi, ah, tidak!  Hanya beberapa hasta di depan sana, dekat pintu keluar, walau pandangan saya sedikit terhalang oleh tubuh beberapa orang tadi, tampak menyembul satu tangan yang tampak beda, langsing, putih, jari-jari lentik. Di ujung pergelangan tangannya yang terbuka tampak melingkar manis satu jam tangan dengan dengan tali kulit berwarna biru laut, tampak sangat serasi dengan kulit lengannya. Saya ingat pernah melihat benda yang sejenis itu, yakni arloji cantik mewah buatan Gianni Versace, karena saya hapal banget modelnya.

Selagi saya membayangkan seperti apa kiranya wajah si pemilik tangan indah itu, tiba-tiba, dia sedikit menggeser tubuhnya kesamping, dan menoleh pelan. Seperti dia sadar bahwa sedang diperhatikan, dia memandang kearahku, saya rasa. Tampaknya, dia kemudian tersenyum, dan ... (bersambung) 

Coba kita cermati, betapa dari beberapa paragraf saja tulisan di atas, bisa mengaduk -aduk perasaan kita, bagaimana itu bisa menyeret suasana batin pembaca secara ekstrem dari dari satu keadaan (pengapnya kereta, orang bosan terkantuk-kantuk..) ke suasana yang lain, (senyum seorang gadis cantik yang menculik kesadaran si penumpang kereta tadi - termasuk kita yang membacanya  . Dari contoh paragraf itu, teknik menyedot perhatian dalam tulisan semacam itu sering disebut sebagai 'the hypnosis of writing techniques'. 

Dengan kemampuan menghipnotisnya, penulis naskah yang hebat, mampu membawa alam bawah sadar audiensnya kemanapun yang mereka inginkan. 

Bagaimana caranya?

Ketika kita membuka suatu kisah, paparkan suatu topik atau pokok materi yang memang 'in' atau menarik selera pembaca atau target hipnotis kita. Dengan begitu, cerita kita cepat masuk dan nyambung dengan imaginasi atau bawah sadar pembaca, kemudian mengikatnya, dan 'menculik' nya untuk kemudian kita bawa mengalir ke arah manapun yang kita inginkan. Sekali lagi, membuka cerita dengan memaparkan obyek yang secara kodrati (inheren) memang sudah menarik akan semakin memperkuat efek daya tarik cerita. (misalnya kisahkan tentang kehidupan pribadi para selebriti, parfum atau tentang aneka perhiasan bermerk kelas atas dunia, yang dijual lelang secara online. Dan jika beruntung, (peluangnya sangat besar), anda bisa mendapatkan produk bermutu tinggi dengan harga jauh di bawah normal. Untuk yang satu ini anda bisa membuktikan sendiri di Bidz.

Judul juga bisa sangat berpengaruh, saya pernah mendapati sebuah blog, yang dari judulnya saja, buat sebagian orang sangat 'mengundang minat', "Manohara tampil bug... di You Tube !" Tapi secara sepintas saja kita bisa menyimpulkan bahwa blog tersebut tidak perlu kita percaya. Alasannya, satu, seorang Manohara saya yakin tidak akan berbuat senaif itu. Kedua, membuat Blog dengan judul provokatif semacam itu, tentu akan mengganggu kenyamanan si obyek cerita dan keluarganya. Bagi kita kaum beriman, dan bagi sesama kaum perempuan, eksploitasi semacam ini sungguh memprihatinkan.

So, mari kita mulai (belajar) teknik menghipnotis lewat tulisan ...

Salam!

"Life Is begin At Forty..." Celebrating The 40th Internet Birthday.


“Lol..Life is begin at 40…”

L-O-L

Kehidupan dimulai pada usia 40, itu menurut satu pepatah kuno, tentang proses menuju kedewasaan manusia yang konon dimulai di umur 40-an tahun. Bukannya ingin memperdebatkan, tetapi mari kita melihat kalimat tersebut dari sisi pandang yang sedikit berbeda, ketika kita membicarakan tentang usia dari Teknologi Internet .

Internet, yang awal mula buka ‘kehidupannya’, -saat ini benar-benar ‘hidup’ bahkan tumbuh sangat pesat, seiring dengan perkembangan computer pribadi yang semakin praktis-, adalah computer yang awalnya dirancang ‘hanya’ untuk alat bantu hitung, kemudian berkembang sebagai alat pemrosesan data, sesuai program yang disuntikkan kedalam mesinnya, dan saat ini dengan kemampuannya telah menjadi media untuk berbagi informasi secara digital, ini praktis menciptakan revolusi teknologi terbesar pada pertengahan abad ini dan menimbulkan perubahan budaya secara sangat cepat.

Selama seperempat abad (25 tahun) pertama, Internet hanyalah satu sistem jaringan yang lebih banyak (hanya) digunakan di Lembaga Universitas maupun Militer, sampai dengan terbentuknya platform World Wide Web (www.domain), dan dari sinilah perubahan yang sangat cepat dimulai. Siapapun anda, yang cukup aktif berselancar di dunia internet-pun akan terseok-seok untuk mengejar setiap perkembangan baru, dengan terus munculnya berbagai platform dan jutaan konten mutakhir.

Pada awalnya, sebenarnya hanya ada dua kata – L O…

40 tahun yang lalu, tepatnya 29 Oktober 1969, Professor Leonard Kleinrock, saat itu Kepala Lab Komputer UCLA, sedang mencoba mengirimkan pesan Internet untuk pertama kalinya melalui computer kampus dari Los Angeles, dan diterima oleh rekannya di kampus Stamford yang terpisah sejauh 640 kilometer. Dia sedang mengetikkan satu persatu huruf-huruf dari kata; L-O-G-I-N . Huruf L terkirim dan terbaca, O terbaca, tetapi ketika sampai huruf G, tiba-tiba salah satu computer crash, sehingga hanya dua huruf pertama itulah yang sempat terkirim/terbaca, dan akibatnya sampai kini tercatat dalam sejarah, kata pertama yang dikirim melalui internet hanyalah : ..”LO”.

Bukan suatu kesengajaan, pasti, tapi sejarah sering terbentuk dan diawali dari suatu peristiwa ‘kebetulan’. Kata LO... bisa saja -dicari- maknanya sebagai ‘low’, -rendah-, sehingga dalam perkembangannya media internet menjadi sarana yang ‘lo price’, ‘lo risk’, ‘lo investment’, atau bisa juga sebaliknya ‘lo security’, ‘lo responsibility...’ yang ternyata, semua kondisi tersebut memang benar bisa terjadi.

Ada satu joke bahwa rahasia huruf G yang hilang –mungkin telah ditemukan :-) dan digunakan untuk huruf depan mesin pencari (search engine) yang sekarang merajai internet, Google! dan menghasilkan kekayaan spektakuler bagi penciptanya, Sergey Brin. Dia, dalam posting terbaru blog pribadinya, yang berpenampilan sederhana, www.too.blogspot.com  menceritakan memoir 30 tahun (25 Oktober 2009) kepindahan dia dan keluarganya dari ex Uni Soviet ke Amerika Serikat, dan keberhasilannya di dunia bisnis Internet.

Perkembangan revolusioner dunia komputer juga tidak bisa dilepaskan dari Bill Gates, pendiri Microsoft, perusahaan sistem operasi komputer yang paling banyak digunakan di personal komputer seluruh jagat. Dan kebetulan juga, Bill Gates baru berultah ke 54 pada 28 Oktober 2009 lalu. Suatu urutan peristiwa yang manis dari tokoh-tokoh kunci dunia komputer dan internet. Sejarah kadang memang penuh keajaiban..

Internet, bila kita bandingkan dengan proses perubahan peradaban yang terjadi ketika mulai digunakannya mata uang sebagai ganti barter barang, dan kemudian bergesernya urgensi nilai uang dengan saham dan indeks keuangan, yang berlanjut dengan dilegalkannya secara global seluruh produk derivasi-turunan, dan turunan dari turunannya, maka keseluruhan proses evolusi yang terjadi sampai saat ini, membutuhkan masa ribuan tahun untuk menjadi establish ( betapapun, akibat ‘basic instinc’ manusia, dunia keuangan baru saja -kembali- mengalami krisis hebat akibat runtuhnya bangunan semu sistem keuangan, karena mengabaikan falsafah dasar dari hukum jual beli, seperti kasus subprim mortgage, dan yang lain).

Ada sedikit persamaan antara jalannya sejarah internet dengan mata uang, tapi dengan percepatan yang jauh lebih ‘gila’, yaitu, bermula dari era komunikasi yang bergeser dari surat, ke telegram, telepon, faks, televisi, dan sekarang semuanya bermuara di satu sistem, internet.

Di sini, saat ini, berjubel miliaran data informasi di jaringan internet, yang belum tentu semua itu valid dan dibutuhkan, bahkan dengan munculnya orang-orang ‘kreatif’ yang menciptakan dan menawarkan secara online suatu sistem atau transaksi keuangan semu ( mirip-mirip subprim mortgage, karena mereka menjual sesuatu yang kadang tidak jelas keberadaan produknya, yang akhirnya menjadi seperti fenomena gelembung sabun, atau buih saja, -ingat Al Qur'an, Surat Ar Ra'd (13):17; dimana seumpama buih yang mengambang di atas arus air atau pada logam yang sedang dilebur, akan musnah sebagaimana suatu yang tak ada gunanya...), pada akhirnya nanti juga akan pecah gelembung tadi dan keruntuhan yang serupa akan terjadi lagi.

Pada tahap inilah kemudian kita disadarkan kembali bahwa uang atau internet semestinya sungguh hanyalah alat bantu untuk memudahkan –dan mengasyikkan- dalam mengintensifkan interaksi, komunikasi, juga transaksi -yang real- antar manusia, dan untuk membentuk platform komunitas sosial, bukan untuk mengelabui orang lain demi keserakahan segelintir orang.

Di saat situs-situs dengan platform sosial mulai populer, bahkan dominan di dunia maya, semacam Facebook, Twitter, LinkedIn, Stumble Upon, Buzz, Mim, dan banyak lagi, hal ini membuktikan bahwa telah muncul kesadaran baru tentang keperluan untuk terjalinnya hubungan yang manusiawi, -walau melalui mesin-, saling menghargai, saling percaya, saling bantu, dan ada satu keyakinan bahwa apapun bentuk informasi, promosi ataupun ajakan dari jutaan pengguna internet lain untuk melakukan hal-hal tertentu, benar-benar valid dan bisa dipercaya.

Teman-teman dan relasi terbaik kita adalah orang-orang yang paling bisa kita harapkan untuk memberikan saran, masukan, urun rembug dan testimoninya terhadap bermacam produk informasi online (marketing) tersebut.

Mendasar pada tahapan evolusi media semacam inilah, tampaknya era Social Media Marketing (lihat www.zenmarketing.com, dulunya www.clicktoclient.com), atau Friends Trust Media (lihat www.nicetuyu.com) akan mendapatkan momentum terbaiknya… Internet adalah tentang hubungan antar manusia, dan ancient wisdom -kearifan klasik- mengatakan “Life is begin at 40…”  

(Disalin dari :  www.jemilamay.webs.com)

Kamis, 08 April 2010

The Secret of Mind Power - Boost Your Success With Magic!






"Sukses artinya terjatuh sembilan kali dan bangkit sepuluh kali..."
(Jon Bon Jovi)


Jon Bon Jovi, okalis grup rock terkenal yang punya nama sama dengan nama belakangnya, Bon Jovi, punya pendapat yang realistis tapi 'inspiring' tentang definisi sukses.

Kalau kita boleh sedikit menafsirkan filosofi dari pernyataan tokoh ini, yang sudah mencapai atau sedang mengalami puncak kepopuleran dan kesuksesannya, sesuai dengan impian-impian masa mudanya; sukses, kaya, populer.

Betapapun, dia masih bersikap merendah, karena dia selalu sadar untuk tidak 'lupa daratan', bahwa di dalam segala upayanya menggapai 'satu' keberhasilan, diapun harus rela mengalami 'sembilan' kali kegagalan.

Bagi dia, yang namanya sukses itu bukan suatu hal yang stagnan, mandek, tapi bergerak dinamis berayun bergelombang seiring gerak semua kehidupan di alam.

Sesuai dengan target hidup setiap orang -yang pasti berlainan,- dalam upaya menggapai impian, ataupun setelah mencapainya, pasti ada masa pasang dan surut, masa ketika semua terasa mudah dan masa ketika terjadi benturan, ganjalan, atau bahkan saat kejatuhan.

Tetapi orang -orang yang berkarakter sukses adalah siapapun yang ketika terjatuh, segera bangkit tegak kembali.

Ini berarti bahwa sukses itu tidak hanya saat mendaki puncak menuju semua impian kita, tapi juga saat kita bangkit kembali dari keterpurukan.

Dan peranan dari pikiran dan keyakinan ternyata sangatlah penting.

Ada contoh yang segar dari orang yang telah mencapai sukses di dunia olahraga, tapi punya masalah besar lain -gangguan kesehatan- yang semestinya berpengaruh buruk pada performanya dalam upaya mempertahankan prestasinya tersebut, bahkan mungkin kelangsungan hidupnya. Dia adalah Lance Amstrong, legenda kejuaraan balap sepeda Tour de France.

Dia mengidap kanker prostat sejak usia 25 tahun.

Namun semangatnya terus menggerakkan kakinya, memacu sepedanya dan terus berlomba.

Ternyata sampai saat ini, prestasi demi prestasi di dunia olahraganya terus dia raih. Dan yang lebih penting, dia berhasil 'menjinakkan' kanker yang mengganggu tubuhnya, satu jenis penyakit yang biasanya sangat mematikan.

Itu adalah buah dari keyakinan untuk sembuh, untuk terus melaju kencang melawan terpaan angin. Bahkan sekarang anda bisa mengikuti setiap kesibukan dan kegiatannya, serta canda dia melalui di accouunt Twitter punya dia yang selalu dia update setiap saat.

Tokoh legendaris lain,Muhammad Aliyang sukses di dunia olahraga keras, tinju, bukan hanya karena kekuatan fisiknya, tapi lebih karena kejeniusan otak dan kemampuan 'marketing' dengan orasinya yang sangat cerdas, berpendapat begini;


"..Para juara tidak lahir dari Gym.Mereka tercipta dari sesuatu dalam diri mereka: keinginan, mimpi, visi. para juara harus memiliki stamina kuat, sedikit lebih cepat, dan punya keahlian serta kemauan. Tapi KEMAUAN harus lebih besar daripada KEAHLIAN".

Saat ini, Muhammad Ali sedang menderita sakit alzheimer akibat kepalanya teramat sering terkena pukulan saat berkarier di dunia tinju. Tapi, sekali lagi, kemauan dan pikiran positifnya selalu mendorongnya untuk bertahan, dan dia menang...

Ya, ternyata kemauan atau kekuatan pikiran, mind, memegang peranan paling besar dalam menggapai kesuksesan kita.

Betapa banyak orang yang merasa -sepertinya- dirinya sakit, dan ternyata kemudian benar-benar menjadi sakit. mereka bukannya visioner atau memiliki kemampuan melihat apa yang bakal terjadi, tetapi sebenarnya dia telah mensugesti dirinya secara negatif, sehingga kemudian terbukti.

Kalau demikian halnya, kenapa kita tidak mencoba untuk selalu meyakinkan diri bahwa 'saya sehat', 'saya gembira', saya bahagia', dan saya sukses!' sehingga akan memacu munculnya daya kekuatan kreatif dari alam bawah sadar kita sesuai dengan sugesti yang kita selalu tanamkan tersebut.

Inilah kekuatan magis yang saya maksudkan, yang disebut dengan 'The Magic Power of Affirmation'.

Dan pernyataan affirmatif terkini yang terbukti sangat efektif, adalah yang diucapkan oleh  Barack Hussein Obama dalam kampanye presiden 2008 lalu, yang telah berhasil membalikkan semua asumsi-asumsi awal tentang stigma musykilnya minoritas menjadi presiden di Amerika Serikat :


 
 (Barack Obama in  2008 US Presidential Race)


Yes! We Can!
(Kamis, 22 Oktober 2009).

Selasa, 30 Maret 2010

Clear And Present Danger...Of Internet!




Stop Sebentar. Ingat Dulu Nasehat Kakek!


STOP!


Guru dan orang terdekat saya selalu mengingatkan, agar dalam berselancar (surfing) di dunia internet saya harus selalu fokus. "What you mean?!" saya belum mengerti.
Ya, fokus menurutnya, karena kalau tidak, kita bisa tersesat pada banyak hal yang tidak bermanfaat, bahkan berbahaya.
Pendapat yang pada awalnya saya anggap 'kuno' dan naif, apa sih bahayanya surfing, sedang kita hanya tinggal duduk di depan layar laptop kita sambil klik-sana klik-sini?. Paling toh hanya mata kita yang pegal karena terlalu lama terpapar radiasi dari LCD (Liquid Cristal Display) monitor komputer. Itu pun sudah ada alat untuk mengurangi efek radiasinya.
Tapi akhirnya saya paham dan menyetujui pendapat diatas, setelah mengetahui bahwa dunia internet adalah dunia semu yang unik tapi bagaikan hutan belantara liar atau samudera yang sangat luas. Di sana kita bisa berkunjung ke belahan dunia lain, bahkan ke luar angkasa sekalipun. (Betapa asyiknya mengunjungi dan belajar tentang penciptaan alam semesta bersama  DR. Harun Yahya)Tapi internet juga sebuah ruang yang sangat sempit dan berdesak-desakan, betapa tidak, hanya dengan membuka tab atau jendela yang berbeda, kita berjumpa tetangga baru yang ternyata adalah segerombolan ratusan serigala atau singa liar afrika, misalnya melalui situs National Geographic.
Kalau sekedar dunia di balik layar kaca, apa bahayanya, toh singa galak yang ada di dalam sana tidak bisa menggigit kita? :0).
Benar! tapi sadarkah kita bahwa dunia semu internet kadang lebih 'Clear And Present Danger!' dibanding dunia aslinya.
Coba renungkan, bahwa untuk berkunjung ke hutan liar yang berbahaya di Afrika tidaklah mudah, butuh tenaga dan banyak uang untuk sampai kesana, sehingga kita tidak gampang bersinggungan dengan tajamnya gigi singa atau buaya. Tetapi di dunia internet, hanya dengan satu klik saja, kemudian klik lagi, dan lagi, kita akan gampang tersesat.
Karena itu ketika kita melakukan browsing atau surfing di internet, menuliskan unek-unek di Facebook atau melakukan pencarian konten di Yahoo, Google atau yang lainnya, bahkan ketika sedang iseng saja dan belum tahu benar apa sebenarnya yang saat itu sedang kita cari (di internet semua tersedia, yang kita butuhkan ataupun tidak) jangan sampai melupakan inti dari apa yang sebenarnya kita sedang lakukan, yaitu belajar. Yang perlu di ingat, tidak semua bahan pelajaran di internet mengajarkan hal-hal yang benar, terdapat -lebih-banyak abuse, penyelewengan di sana.
Ingat sekali lagi, fokus! Kalau tidak, kita mudah terbawa oleh banyaknya rayuan yang bermunculan untuk mengikuti terus situs dan link, yang mungkin pada akhirnya baru disadari bahwa kita sangat tidak membutuhkannya, karena konten yang ditawarkan penuh dengan eksploitasi, pornografi, sadisme, iming-iming yang membius untuk membayar sesuatu yang tidak perlu, bahkan membeli sesuatu yang tidak ada produk barang atau jasa apapun!
Anda mungkin pernah mendengar kisah pilu Prita Mulyasari, yang karena e-mail berisi keluhan dia- keluhan yang wajar dari seorang wanita yg merasa terdzalimi, akhirnya membawanya ke penjara (lihat dukungan buat  Prita, di FB). atau ketika kita mengirimkan email ke teman atau kenalan baru, ternyata mail kita dianggap sebagai spam ( Pelajari tentang spam).
Tapi ini jangan membuat anda mengurungkan diri untuk meneruskan hobi surfing atau menulis, yang penting kembalilah fokus pada tujuan kita. Niatkan selalu untuk belajar mencari ilmu yang bermanfaat (semoga dapat pahala lho :-) dan seminim apapun pengetahuan yang telah kita dapat, kabarkan dan sebarkan pada teman-teman yang lain melalui blog atau forum jejaring sosial lainnya semacam Facebook, Twitter, Google  Buzz, serta yang paling gres dari Yahoo, baru beberapa hari ini,  Mim.
Nasehat dari kakek saya,"Sampaikanlah, walau hanya satu ayat". (Hadits).

Salam Manis.