Senin, 12 April 2010

Keampuhan Dari Word of -Kid's- Mouth Marketing

Are You Kidding..? Nope. Absolutely No!


Untuk menghilangkan jenuh dan penat akibat rutinitas kerja, sesekali, di akhir pekan anda perlu mengajak seluruh keluarga dan anak-anak anda j-j-s alias jalan-jalan sore untuk makan malam di luar rumah atau sekedar 'cuci mata', bisa ke Mall atau Taman Kota.

Ya, dari pengalaman yang pernah kami rasakan, makan sea food atau ayam goreng ditemani teh manis atau wedang ronde, sembari duduk lesehan di atas rerumputan alun-alun kota, sudah bisa menyegarkan kembali suasana romantis dan kehangatan di keluarga kita.

Karena 'awal nawaitu' nya juga ingin refreshing, jika kemudian datang tukang ngamen dengan gitar butut dan suara falsnya, gak usah sewot, lantas anda mengusirnya dengan alasan tidak punya uang recehan. Mereka juga punya hak untuk mencari rezeki, suruh saja mereka menyanyikan lagu favorit kita, barang satu-dua buah lagu, dan kita bisa ikut bernyanyi bersama. Nggak usah malu, toh sama falsnya :). Dan biasanya mereka toh juga mau terima berapapun infaq yang kita berikan. Ikhlas sajalah, dan kita malah ikut asyik jadinya kan.

Begitupun, jangan terlalu risau ketika anak-anak kita yang masih balita berlarian kesana-kemari, dengan tema-teman sebaya yang baru dikenalnya.

Satu hal yang biasanya tidak terhindarkan, ketika kita membawa anak kecil, adalah para pedagang mainan yang berusaha mendekat atau menarik perhatian anak kita dengan -gaya marketing- yang khas, sambil menyodorkan dan mempermainkan secara atraktif barang dagangannya, mobil-mobilan, balon udara, terompet, mainan lampu kelap-kelip dan banyak lagi. Kalau sudah begini, anak kita yang telah terpikat, tentu akan langsung merengek minta dibelikan mainan tersebut. Dan biasanya kita tak sanggup menolak, atau resikonya anak kita akan menangis keras-keras. Yah dasar anak...

Tapi, sisi kejiwaan anak semacam inilah yang ingin kita bicarakan disini, dari sisi pandang berbeda.

'The Powerful Words of -Kid's Mouth Marketing'. Kekuatan suara mulut anak untuk menggenjot pemasaran. Waah!?

Para penjual mainan yang sering membuat para ibu uring-uringan tapi tak berdaya itu, mereka, dengan tanpa mempelajari teori tentang Effektif Marketing, sebenarnya telah menerapkan metode pemasaran yang sangat powerful itu, dengan mendemonstrasikan daya tarik dari barang dagangannya di depan mata anak-anak kita, terkadang sambil membisikkan rayuan agar membeli. Dan anak-anak -kita- menjadi 'penyambung lidah' agar kita akhirnya mengeluarkan dompet walau terpaksa untuk membayarnya. Dan biasanya, ketika satu anak dengan bangganya menenteng satu mainan, anak-anak yang lain otomatis akan minta dibelikan benda yang sama ke orang tua mereka. Laris manis...!

Case Study

Beberapa waktu lalu, dalam upaya mengembangkan Balai Pengobatan Raudha Medical Center, Danakerta, kami berdiskusi dengan penanggungjawab Klinik, dokter Haji Ahmad Setiawan, yang juga Ketua IDI Banjarnegara. Dari pengalaman beliau berpraktek selama ini, beliau menyimpulkan bahwa tingkat kedatangan pasien klinik bisa ditingkatkan secara signifikan dengan cara menempatkan akuarium berisi aneka ikan hias di ruang tunggu prakteknya.

Lho, apa hubungannya pasien berobat dengan akuarium ikan?

Ternyata konsep idenya sederhana saja. Ketika dia tempatkan akuarium, ditambah mainan buat anak-anak balita, juga di dinding ruang tunggu pasien ditempel gambar-gambar kartun yang filmnya di televisi sedang populer, (tidak sekedar poster tentang suntik KB), membuat pasien, tentu saja yang masih anak-anak, menjadi tidak lagi merasa takut dengan dokter. Mereka akan segera merasa enjoy dan at home. Ketika pulang dari berobat, mereka akan bercerita kepada teman-teman sekolahnya tentang 'dokter ikan', 'dokter Upin', 'Klinik mainan', dan sebagainya.

Perlu diketahui, pada umumnya dari sisi captive market,anak-anak adalah pangsa terbesar dari semua praktek dokter. Ketika suatu saat mereka, -anak-anak biasanya cenderung sering flu, panas, dan penyakit ringan lainnya- harus berobat kembali, mereka pasti akan meminta untuk berobat ke klinik 'dokter ikan' ini.

Buat saudara dan teman-teman sebayanya, rasa penasaran akan menuntunnya untuk juga berobat di tempat yang sama. Bagi para orangtua, tidak ada sikap yang lebih bijak selain akan menuruti apa kemauan anak. Di sinilah kekuatan Word of -kid's- mouth marketing (bahasa mulut anak) terbukti.

Saat ini, Klinik Raudha bekerjasama dengan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini - Kelompok Bermain) Taman Ceria, tengah mengembangkan konsep kemitraan yang saling menguntungkan, dimana murid-murid PAUD mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara intensif, dan sebaliknya pasien klinik juga dapat ikut menikmati fasilitas taman bermain yang berada di halaman yang sama dengan lokasi PAUD.

So, bila anda memiliki rencana untuk mengembangkan bisnis anda, jangan abaikan faktor suara anak-anak ini.

Keep your kid's wimper Nice Tu Yu...

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar